Pendidikan

Sabtu, 29 Agustus 2009

Implikasi Konsep Jihad Dalam Profesi Keguruan

Salah satu wacana Islam sejak masa-masa awal muslim hingga kontemporer ialah jihad, yakni jihad fii sabilillah. Ia paling sensitif dan paling sering diperdebatkan, baik di timur maupun di barat. Pembicaraan tentang jihad dan konsep-konsep yang dikemukakan selalu mengalami pergeseran dan perubahan, sesuai konteks dengan lingkungan masing-masing pemikir. Karena cakupan arti jihad yang luas, maka jihad juga kerap diartikan sebagai perjuangan untuk memerangi ketertinggalan dan kebodohan. Guru yang mengajar dengan benar-benar guna membawa murid berhasil mengatasi ketertinggalan dan kebodohan, termasuk di dalam makna jihad.

Penelitian ini dirumuskan membahas hal-hal yang berkaitan dengan Bagaimana sebenarnya makna ajaran jihad menurut pandangan guru, Bagaimana guru menerapkan konsep jihad dalam profesi keguruan dan Bagaimana hubungan jihad dengan kompetensi guru. dan untuk mengetahui hal-hal tersebut di atas.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan perspektif fenomenologis dengan teknik pengumpuln data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Data penelitian yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan Analisis kualitatif deskriptif dan sebagai tempat penelitian yaitu MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang-Solokuro-Lamongan.
Ajaran Jihad menurut guru MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang-Solokuro-Lamongan mengartikan sebagai perjuangan, dan perjuangan tersebut bisa dilakukan dengan tangan atau lisan untuk mempertahankan agama Allah. Termasuk di dalamnya sebagai perjuangan untuk memerangi ketertinggalan dan kebodohan, Guru PAI merupakan posisi yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan peserta didik, baik secara individual ataupun klasikal, karenanya lingkup tugas guru PAI sangat luas yang bertumpu pada tugas dan tanggung jawab. Dengan demikian, tugas dan tanggung jawab guru PAI di MTs Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang-Solokuro-Lamongan tidak hanya dibatasi oleh dinding sekolah, namun juga di luar sekolah sebab juga ia juga sebagai sebagai pembimbing moral. Hubungan jihad dengan kompetensi guru menurut Guru-guru PAI di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif 16 Nurul Hidayah Banyubang-Solokuro-Lamongan yaitu yang berhubungan dengan kompetensi kepribadian dan guru juga melakukan trobosan-trobosan dalam mengefektifkan kinerjanya sebagai seorang yang melakukan transfer pendidikan yang bisa membentuk siswa yang lebih baik dengan cara memperbaik pendidikan agam Islam.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda